Selasa, 08 November 2011

Teruntuk Sahabatku

Sahabat meski aku bukanlah sebuah permata yang berharga
namun bagiku kau lebih dari sekedar permata yang berharga
Sahabat meski aku bukanlah sang mentari yang menghangatkan
namun untukku kau adalah mentari yang selalu ada buat menghangatkanku

Sahabat ku masih teringat jelas bagaimana engkau tertawa dan tersenyum
Aku masih ingat seperti apa suaramu saat kau menghiburku
Aku masih ingat dengan sangat jelas wajah marahmu saat aku menjahilimu

Sahabat rasanya ingin sekali ku putar waktu
agar aku bisa merasakan kembali hadirmu disini
menemani hidupku sampai saat ajal menjemputku

Namun aku sadar setiap pertemuan pasti ada perpisahan
dan setiap awal pasti akan ada akhir
namun yang aku harapkan bukanlah akhir yang menyedihkan
yang kuharapkan adalah akhir yang penuh senyuman

sahabat biarkan sang burung yang tahu betapa berartinya dirimu dan kenanganmu bagiku
ku biarkan sang malam yang menemaniku saat aku bersedih karena kehilanganmu
ku biarkan angin malam yang mendamaikanku saat hatiku kalut dan terluka
asalakan kau tetap tersenyum untukku selamanya

4 komentar:

  1. "Namun aku sadar setiap pertemuan pasti ada perpisahan
    dan setiap awal pasti akan ada akhir
    namun yang aku harapkan bukanlah akhir yang menyedihkan
    yang kuharapkan adalah akhir yang penuh senyuman" ..
    kangen maasa masa yang dulu ukhti :)

    BalasHapus
  2. ass,,kak siti, slm kenal y kak..., uni rahma,, betul skali ni,,...

    tapi..., jangan kita bayangkan ktika berpergian adalah perpisahan..,,mmm,,

    BalasHapus
  3. betul sekali...

    ini akhwat or akhi :P

    BalasHapus