1
1.
“Jagalah Alloh niscaya Alloh
menjagamu. Jagalah Alloh niscaya kamu dapati Alloh di hadapanmu.jika engkau
meminta maka mintalah kepada Alloh, dan jika engkau memohon pertolongan maka
mohonlah pertolongan kepada Alloh. Ketahuilah, bahwa umat manusia ini bila
semuanya bersatu padu untuk member manfaat
kepadamu, niscaya mereka tidak dapat memberimu manfaat kecuali dengan sesuatu
yang telah Alloh tetapkan untukmu. Dan seandainya mereka bersatu padu untuk
memberimu kemudaratan dengan sesuatu, niscaya mereka tidak dapat memberimu
mudarat kecuali dengan sesuatu yang telah Alloh tetapkan atasmu. Pena (penulisan
takdir-takdir Alloh) telah diangkat (dari tugas menulisnya) dan
lembaran-lembaran (tempat dituliskannya takdir-takdir itu) telah kering.” (HR.
Ahmad dan at-Tirmidzi)
2.
Tetaplah
tenang dan berdzikir kepada Alloh, seperti dalam firmanNya;
“Orang-orang yang berimandan hati mereka menjadi tentram dengan
mengingat Alloh. Ingatlah, hanya dengan mengingat Alloh-lah hati menjadi
tentram.” (Ar-Ra’d:28)
3.
Bertawakal
kepada Alloh: Perbaikilah sikap tawakal anda, serahkanlah urusan kepadaNya,
ridhalah dengan ketetapanNya, kembalilah kepadaNya, bergantunglah kepadaNya. Cukuplah
Alloh sebagai pelindung bagi anda dan yang mencukupi anda. Barangsiapa yang
bertawakal kepada Alloh, maka Alloh akan mencukupinya. Sesungguhnya Alloh akan
menyampaikan kepada tujuannya. Alloh telah menetapkan ketetapan segala sesuatu.
4.
Jangan
menunda-nunda pekerjaan hari ini untuk dikerjakan esok hari. Selesaikanlah tugas-tugasanda
sesuai urutannya.
5.
Waspadailah
dosa-dosa, karena itulah sumber kedukaan dan kesedihan, dan itu merupakan sebab
kegundahan dan pintu musibah.
6.
Hayatilah
firman Alloh ,
“Maka sesungguhnya setelah kesulitan ada kemudahan, sesungguhnya setelah
kesulitan ada kemudaha.” (Asy-Syarh: 5-6), satu kesulitan tidak akan
mengalahkan dua kemudahan.
7.
Jadilah
pemberani, teguh hati, kokoh jiwa, bercita-cita tinggi dan memiliki tekad
terang.
8.
Berambisilah
untuk berbakti kepada kedua orang tua, karena hal ini termasuk pintu-pintu
kebahagiaan. Maka manfaatkanlah itu dan raihlah keberuntungan.
9.
Ketahuilah
bahwa ragu-ragu dan larut dalam suasana merupakan sebab terbesar kegundahan. Maka
setelah istikarah dan bermusyawarah, bertekadlah, berambisilah dan majulah.
10. Senantiasalah membaca doa penangkal
duka, yaitu:
آلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَتَطْمَئِنُّ
قُلُوبُهُم بِذِكْرِ آللَّهِ أَلاَ بِذِكْرِ آللَّهِ تطْمَئِنُّ آلْقُلُوبُ
“Orang-orang yang beriman dan hati
mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan
mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram.” [Ar-Ra'd: 28]
11. Ketahuilah, bahwa kebahagiaan itu
tidak terletak pada kedudukan (status social), tidak pula pada garis keturunan,
tidak pula pada harta maupun emas, akan tetapi terletakpada agama, ilmu dan
moral.
12. Jadilah pembaca Al-Qur’an, karena
pembaca Al-Qur’an tidak akan mengelauhkan kegundahan, tidak pula kebosanan,
kekosongan batin maupun kegelisahan jiwa.
13. Di antara penyebab kegelisahaan
adalah menyia-nyiakan waktu, menunda-nunda taubat, menyakiti orang lain,
durhaka terhadap orang tua dan menebarkan keburukan.
14. Istighfar bisa mengusir kedukaan dan
kegelisahan, dan bisa membuka ketertutupan dan melapangkan dada.
(Risalah Qalaq ath-Thalibat)
Hukum Bunuh Diri: Bunuh diri adalah
seseorang membunuh dirinya sendiri secara sengaja dengan cara apa saja. Perbuatan
ini termasuk berdosa besar. Nabi Muhammad saw telah bersabda: “ Barangsiapa yang membunuh dirinya dengna
sesuatu, maka ia akan diazab di dalam neraka jahannam selama-lamanya dan
dikekalkan di dalamnya.” (HR.Muslim)
(Syaikh
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus