Senin, 05 September 2011

Apa Wasiatnya Kepada Putrinya Ketika Menikah?


Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
Beberapa hari ini saya membaca data statistic yang menunjukkan kenaikan prosentase perceraian. Saya sangat terkejut ketika melihat angka-angka dengan lonjakan drastis yang menunjukkan peningkatan angka perceraian. Siapakah yang bertanggung jawab?
Banyak sebabnya…..
Bisa jadi karena istri tidak mengerti hak suami atau suami tidak mengerti hak istri, hingga muncul ketidak sepahaman. Bisa pula ibu mertua mempunyai andil dalam membelokkan pturinya dari jalan kebahagiaan suami istri.
Kita membaca dan mendengar,ada ibu-ibu yang berperan sangat disayangkan dalam kehancuran rumah tangga putri-putrinya, alih-alih ikut membangunnya. Bagitu terjadi perselisihan ringan antara putrid dan suaminya, ibu langsung memanggil putrinya lalu mengomelinya dengan ucapan-ucapan yang tidak diridhai Alloh dan RasulNya. Ini realita. Ini terjadi pada sebagian ibu.
Akan tetapi, masih banyak ibu yang memandang prinsip maslahat yang berimbang untuk kedua belah pihak. Mereka membantu putri-putri mereka dengan saran yang benar dilandasi semangat nasihat yang menambah ketenangan, kebahagiaan dan ketenteraman rumah tangga putrinya.

Sekarang, kita akan mengenal seorang ibu yang memiliki nasihat luhur, untuk menunjukkan kebaikan dan kebahagiaan bagi putrinya yang akan memasuki gerbang pernikahan.
Lihatlah bagaimana mutiara-mutiara keluar dari mulutnya. Ibu ini berpesan kepada putrinya, ”Wahai putriku, seandainya wasiat itu ditinggalkan karena adab yang telah dimiliki, niscaya kamu tidak memerlukannya. Tetapi ia adalah pengingat bagi orang yang lalai dan penolong bagi orang yang berakal. Seandainya ada wanita yang tidak memerlukan suami karena kekayaan kedua orang tuanya dan karena kebutuhan keduanya yang besar kepadanya, niscaya orang itu adalah kamu. Akan tetapi wanita diciptakan untuk laki-laki, dan laki-laki untuk wanita.
Putriku, sesungguhnya engkau akan berpisah dengan rumah yang darinya engkau lahir ke dunia ini, dan di dalamnya engkau mengenyam kehidupan. Engkau keluar kepada seorang laki-laki yang belum engkau kenal dan teman yang belum engkau ketahui. Jadikan dirimu hamba sahaya baginya, niscaya ia menjadikan dirinya hamba sahaya bagimu. Jagalah untuknya sepuluh perkara niscaya ia menjadi kekayaanmu. Yaitu:
·         Pertama dan kedua, khusyuklah kepadanya dengan qana’ah (sikap menerima) dan ketaatan yang baik.
·         Ketiga dan keempat, jagalah pandangan dan penciumannya. Jangan sampai matanya melihat sesuatu yang buruk pada dirimu, dan jangan sampai hidungnya mencium darimu kecuali bau terharum.
·         Kelima dan keenam, jagalah waktu istirahat dan makannya karena kelaparan bisa menimbulkan emosi dan terganggunya tidur bisa memicu kemarahan.
·         Ketujuh dan kedelapan, jagalah hartanya dan peliharalah kerabat dan keluarganya. Kuncinya adalah penghargaan yang baik pada harta dan pengaturan yang bagus pada keluarga.
·         Kesembilan dan kesepuluh, janganlah menyelisihi perintahnya, jangan membeberkan rahasianya. Karena jika kamu menyelisihi perintahnya niscaya kamu menjadikan dadanya sempit dan jika kamu membeberkan rahasianya, maka kamu tidak aman dari pengkhianatannya.
Kemudian janganlah kamu bergembira di hadapannya, sementara dia berseih. Jangan bersedih di hadapannya, sementara dia bergembira. Hal yang pertama termasuk kelalaian, dan yang kedua mengotori. Hormatilah dia sebaik-baiknya, niscaya dia memuliakanmu sebaik-baiknya.
Jadilah dirimu orang yang penurut baginya, niscaya dia akan menjadi penyayang bagimu. Ketahuilah bahwa kamu tidak akan meraih apa yang kamu idam-idamkan, sehingga kamu mendahulukan ridhanya di atas ridhamu, keinginannya di atas keinginanmu dalam urusan yang kamu sukai atau kamu benci dan Alloh memberimu pilihan.”
Sungguh! Ia benar-benar nasihat yang mengandung nilai-nilai luhur di dalamnya.
Sekarang saya menghadiahkan nasihat ini kepada ibu-ibu yang mengharapkan kebahagiaan dan ketenangan bagi putri-putri mereka yang akan memasuki gerbang pernikahan.”
Rasululloh SAW bersabda,
“Jauhilah oleh kalian para wanita kufur kepada orang-orang pemberi nikmat. ‘Saya bertanya, ‘Apa itu ya Rasulullloh?’ Beliau bersabda, ‘Mungkinsalah satu di antara kalian mengalami masa lajang bersama orang tuanya dalam tempo yang cukup lama, kemudian Alloh memberinya suami, memberinya anak dari suami itu, lalu dia marah kepada suaminya dan mengingkari (kebaikannya) kepada suaminya, ‘Saya tidak pernah melihat sedikitpun kebaikan pada dirinya.” (silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah, juz 2, no.823).
Semoga artikel ini bermanfaat terimakasih sudah membaca…….. ^_^


Sumber: 4 Wanita Terbaik Dunia Akhirat
(Ali Awudh Uwaidhoh, Najib Kholid Al-'Amir)

Wassalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh

1 komentar:

  1. tak ada ucapan yang indah selain sebuah nasihat
    tak ada hal yang paling indah selain pernikahan
    tak ada rasa yang paling disukai selain cinta

    namun semua itu harus sesuai dengan syari'at yang Alloh perintahkan

    BalasHapus