Kamis, 08 September 2011

Hari Yang Penuh Dengan Ibadah

Ibadah, sebagaimana yang didefinisikan oelh para ulama, di  antaranya adalah Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, Yaitu: "Sebutan menyuluruh untuk setiap yang dicintai Alloh Subhānahu wa Ta’ālā dan diridhaiNya yang berupa ucapan dan perbuatan lahir dan batin.." Jika kita telah memahami itu, maka bisa kita katakan, bahwa tidak ada waktu tertentu untuk beribadah di dalam kehidupan manusia dan waktu lainnya untukselain beribadah. orang-orang yang mengira bahwa waktu ibadah adalah waktu-waktu shalat yang lima, atau waktu Ramadhan ketika melaksanakan puasa yang diwajibkan Alloh Subhānahu wa Ta’ālā, atau ketika melaksanakan rukun-rukun Islam lainnya yang ditetapkan waktunya dan bahkan tempatnya. mereka yang memahami seperti itulah ibadah, sebenarnya mereka salah paham. memang benar, bahwa itu semua adalah hal-hal yang pokok dalam agama, akan tetapi pengertian ibadah lebih luas dari sekadar itu semua.
Pengertian ibadah yang benar adalah: seseorang senantiasa dan selalu menggambarkan bahwa dirinya adalah hamba Alloh Subhānahu wa Ta’ālā, baik sedang shalat maupun di luar shalat, baik sedang senang maupun ketika kesempitan, baik ketika berkumpul bersama maunusia maupun ketika sendirian. Bila seorang Muslim bertolak dari sini, maka ia sedang beribadah (menghamba) kepada Alloh Subhānahu wa Ta’ālā. Karena itu, amal apa pun termasuk ibadah bila menjaga ketentuan-ketentuan Alloh Subhānahu wa Ta’ālā dan selama merasa selalu diawasi Alloh Subhānahu wa Ta’ālā. Jika demikian maka dianggap beribadah kepada AllohSubhānahu wa Ta’ālā, bahkana ketika memberikan nafkah kepada keluarganya sendiri, dan ketika memenuhi syahwatnya yang dilakukan pada yang halal, ini semua termasuk beribadah kepada Alloh Subhānahu wa Ta’ālāsemata.
Ketika kita telah menyadari tentang pemahaman yang benar terhadap ibadah maka hal ini menjadi factor yang mendorong kita untuk memanfaatkan waktu-waktu kita untuk hal-hal yang bermanfaat. Sehingga ketika kita menyia-nyiakan waktu tanpa manfaat, sebenarnya kita tengahterpedaya dari pengertian ibadah yang benar.
Anda, wahai wanita Muslimah… masih terus memelihara apa-apa yang dengan itu Alloh Subhānahu wa Ta’ālā memelihara anda di ruamh Anda yaitu amanat-amanat yang berupa harta suami, kehormatannya, pendidikan anak-anaknya atau tugas lainnya yang anda kerjakan di rumah. Jika itu semua anda lakukan dengan niat yang benar dan tujuan yang mulia, maka hal itu akan berubah mejadi ibadah dan anda mendapat pahala karenanya.
(Risalah Kaifa Taqdhi al-Muslimah Waqtaha)
Sumber: Buku Fikih Wanita Menjawab 1001 Problema Wanita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar