Minggu, 02 Oktober 2011

Kenapa Harus Berhijab





Sebuah pertanyaan yang amat penting, namun jawabannya lebih penting. Akan tetapi pertanyaan di atas membutuhkan jawaban yang sangat panjang di sini saya akan sebutkan sebagian dari jawaban tersebut:
                Pertama: Karena berhijab merupakan ketaatan kepada Alloh dan RasulNya, dan ketaatan tersebut akan menjadi sumber kebahagiaan dunia dan akhirat, juga kesuksesan bersar yang tiada tandingannya. Maka seseorang tidak akan merasakan manisnya iman sebelum mampu melaksanakan perintah Alloh dan RasulNya serta berusaha merealisasikan semua perintah-perintah tersebut.
Alloh SWT berfirman:

 “Dan barangsiapa mentaati Alloh dan RasulNya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.” (Al-Ahzab: 71)
Rasululloh SAW bersabda;
“Sungguh akan merasakan manisnya iman bagi seseorang yang telah rela Alloh sebagai Tuhan, Islam sebagai agama, dan Muhammad sebagai nabi ( yang diutus Alloh ).” (HR. Muslim)
               
Kedua: Pamer aurat dan keindahan tubuh merupakan bentuk maksiat yang mendatangkan murka Alloh dan RasulNya sebagaimana firman Alloh SWT:


“Dan barangsiapa mendurhakai Alloh dan RasulNya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata.”  (Al-Ahzab: 36)
Nabi SAW bersabda:
“Setiap umatku (yang bersalah) akan dimaafkan kecuali orang yang secara terang-terangan (berbuat maksiat).”  (Muttafaq alaih)
                Sementara wanita yang pamer aurat dan keindahan tubuh telah nyata-nyata menampakkan kemaksiatan secara terang-terangan.
Ketiga: Sesungguhnya Alloh memerintahkan hijab agar berbagai macam fitnah lenyap, sehingga masyarakat yang dihuni oleh kaum wanita berhijab akan lebih aman dan selamatdari fitnah. Sebaliknya apabila suatu masyarakat dihuni oleh wanita yang tabarruj atau pamer aurat dan keindahan tubuh sangat rentan terhadap ancaman fitnah dan pelecehan seksual serta gejolak syahwat yang membawa malapetaka dan kehancuran. Jasad yang bugil jelas akan memancing perhatian dan pandangan berbisa. Itulah tahapan pertama bagi penghancuran dan pengrusakan moral dan peradaban sebuah masyarakat.
Keempat: Tidak behijab dan pamer perhiasan bagi seorang wanita di hadapan kaum laki-laki bukan mahram, hanya akan mengundang kaum laki-laki hidung belang dan serigala berbulu domba. Jika ada kesempatan maka mereka akan dengan ganas dan seram memangsa laksana singa sedang kelaparan
Penyair berkata:
“ Berawal dari pandangan lalu senyuman kemudian salam disusul pembicaraan lalu berakhir dengan janji dan pertemuan,”
Kelima: Jika seorang wanita muslimah menjaga hijab secara tidak langsung ia berkata kepada semua kaum laki-laki, “Tundukkanlah pandanganmu dan aku bukan milikmu serta kamu juga bukan milikku tetapi saya hanya milik orang yang dihalalkan Alloh bagiku. Aku orang yang merdeka dan tidak terikat dengan siapapun dan saya tidak tertarik dengan siapapun karena saya lebih tinggi dan terhormat jauh dibanding mereka.”
Adapun wanita yang bertabarruj atau pamer aurat dan menampakkan keindahan tubuh di depan kaum laki-laki lain akan mengundang perhatian laki-laki hidung belang dan serigala berbulu domba yang secara tidak langsung ia berkata, “Silahkan anda menikmati keindahan tubuhku dan kecantikan wajahku. Adakah orang yang mau mendekatiku? Adakah orang yang mau memandangku? Adakah orang yang mau member senyuman kepadaku? Ataukah ada orang yang berseloroh “Aduhai betapa cantiknya dia”? mereka berebut menikmati keindahan tubuhnya dan keacantikan wajahnya sehingga membuat laki-laki terfitnah.
Makah di antara dua wanita di atas yang lebih merdeka? Jelas, wanita yang berhijab secara sempurna akan memaksa setiap laki-lakiyang melihat menundukkan pandangan dan bersikap hormat serta mereka menyimpulkan bahwa dia adalah wanita merdeka, bebas dan sejati sebagaiman firman Alloh SWT:





“ Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu.” (Al-Ahzab: 59)
Adapun wanita yang menampakkan aurat dan keindahan tubuh serta kecantikan parasnya laksana pengemis yang merengek-rengek untuk dikasihani. Sehingga mereka menjadi mangsa kaum laki-laki bejat dan rusak. Dia menjadi wanita terhina, terbuang, murahan dan kehilangan harga diri dan kesucian. Dan dia telah menjerumuskan dirinya dalam kehinaan dan bahan olok-olokan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar